Fenomena Citayam Fashion Week menjadi perbincangan hangat di seluruh penjuru Indonesia. Berawal dari sekumpulan remaja asal Citayam, Bojonggede, dan Depok yang sering nongkrong di kawasan Sudirman, Jakarta, tren ini kini berkembang menjadi ajang fashion dadakan. Trotoar di sekitar kawasan Dukuh Atas dijadikan “catwalk” tempat mereka memamerkan gaya busana unik dan nyentrik.
Dari remaja hingga selebriti lokal ikut memeriahkan fenomena ini. Banyak yang mengapresiasi kreativitas anak-anak muda tersebut dalam mengekspresikan diri melalui pakaian, meski beberapa pihak menganggap kegiatan ini mengganggu ketertiban umum. “Ini cara kami menunjukkan gaya tanpa harus mahal,” ujar salah satu peserta, Rendy (17 tahun), yang mengenakan jaket oversized dan sepatu tebal bergaya vintage.
Namun, tak sedikit yang mengkritik fenomena ini karena menyebabkan kemacetan dan sampah di sekitar lokasi. Pemerintah DKI Jakarta bahkan sempat mempertimbangkan regulasi untuk memastikan kawasan Sudirman tetap tertib. Terlepas dari pro dan kontra, Citayam Fashion Week membuktikan bahwa kreativitas anak muda Indonesia patut diapresiasi.